Welcome to A-Yunanto's Site where you can get a lot of informations about health and medicine. You can buy many e-books here, you can take journals from free online medical journals and also order medical book from online bookstores. You can also order CD, DVD, handphone, house, books, or novels here. And for your hobbies, just download several songs, lyrics, MP3, games, and etc. So,just enjoy it!^_^ HaveANiceDay

Saturday, February 28, 2009

Say no to Drugs....!!! (Benzodiazepin, Sorry I don't need it...)

taken from Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur

Apakah benzodiazepin itu?
Benzodiazepin atau pil koplo adalah suatu kelompok obat yang tergolong pada zat psikotropika.

Obat ini diresepkan dokter untuk mengurangi rasa cemas, atau membantu mempercepat tidur. Obat-obat ini menjadi terlarang apabila dipakai tanpa resep dokter dan atau dengan indikasi di luar pengobatan.

Golongan obat ini biasanya beredar di jalanan dengan zat aktif yang tidak murni lagi atau telah dicampur dengan berbagai zat lain. Dikenal dengan nama jalanan: pil BK, Lexo, MG, Rohyp, dll.
Jika digunakan dalam dosis terapi akan merasa lebih santai dan mengantuk. Bila dalam dosis besar dapat menyebabkan:
  • Perasaan senang (euphoria)
  • Lelah, pusing, bingung
  • Kehilangan kontrol diri, sehingga dapat melakukan perbuatan yang tidak biasanya dilakukan
  • perasaan terbuai (mood swings)
  • Bicara menjadi cadel, gagap
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan
  • Kesulitan untuk menentukan jarak
  • Kelambanan bergerak
  • Pandangan kabur
  • Kelainan kulit
  • Kehilangan ingatan jangka pendek
Jika digunakan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan kesadaran, koma dan kombinasi dengan zat lain dapat menyebabkan kematian.

Pengaruh Jangka Panjang
  • Lelah dan kehilangan motivasi
  • Lelah marah
  • Mual, sakit kepala
  • Mimpi buruk
  • Nafsu makan meningkat, berat badan meningkat
  • Gairah seksual menurun
Toleransi dan Ketergantungan
Penggunaan benzodiazepin dapat mengalami toleransi dan ketergantungan

Toleransi
adalah peningkatan penggunaan benzodiazepin dari jumlah kecil, menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama.

Ketergantungan
adalah kesulitan untuk menghentikan penggunaan benzodiazepin, dan bila dihentikan atau dikurangi akan menimbulkan gejala putus zat.

Jika pengguna benzodiazepin dengan dosis tinggi berhenti menggunakan benzodiazepin, dengan tiba-tiba, dapat mengalami kejang atau halusinasi. Pemakai yang terus menerus dan dengan dosis yang besar dari benzodiazepin (lebih dari 2-3 minggu) menyebabkan gejala putus zat:
  • Gangguan tidur
  • Perasaan tegang
  • Nyeri, otot kaku
  • Cemas, serangan panik (perasaan cemas sekali)
  • Gelisah
  • Depresi
  • Gemetar
  • Paranoid
  • Sakit menyerupai influenza
Jika pemutusan obat dilakukan secara bertahap, maka gejala ini dapat diminimalkan.

Kombinasi Dengan Zat Lain
Jika digunakan dengan obat/zat lain, misalnya:
  • Alkohol: dapat mengurangi kewaspadaan dan konsentrasi. Dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian
Opiat (heroin, morfin, methadon, buprenorphine): akan meningkatkan risiko terjadinya over dosis dan kematian.



Penasaran? Baca terusannya...

Tuesday, February 24, 2009

Say no to Drugs....!!! (Alcohol, No thanks...)

taken from RS Ketergantungan Obat

Apakah alkohol itu?
Alkohol adalah zat penekan susunan saraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian.

Nama yang populer: minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus, balo, dll. Minuman beralkohol memoloko kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol (1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol), dan minuman keras atau biasa disebut dengan spirit (35-55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30-90 menit setelah diminum. Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan:
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Luka bakar
  • Kasus penganiayaan anak
  • Bunuh diri
  • Kecelakaan kerja
Di Indonesia penjualan minuman beralkohol dibatasi dan yang boleh membeli adalah mereka yang telah berumur 21 tahun. Beberapa etnik di Indoneisa menggunakan minuman beralkohol pada acara tertentu dalam jumlah sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya cap tikus, ciu, dll.

Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu:
  • Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
  • Usia, berat badan, dan jenis kelamin
  • Makanan yang ada di dalam lambung
  • Pengalaman seseorang minum minuman beralkohol
  • Situasi dimana orang minum minuman beralkohol
Pengaruh Jangka Pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alcohol Concentration- BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjad lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.

Kalau begitu bagaimana cara mengukur dosis alkohol? Secara umum, dosis alkohol ditentukan dari BAC, Blood Alcohol Level, (gr alkohol dalam darah/100ml darah). Setelah seseorang mulai minum alkohol, BAC mereka mulai naik. BAC memerlukan waktu sekitar 30-60 menit setelah mereka berhenti minum untuk mencapai konsentrasi tertingginya. Ini berarti meskipun seseorang sudah tidak minum selama lebih dari setengah jam semenjak konsumsi terakhirnya, BAC mereka masih dapat naik


Risiko Intoksikasi ("Mabuk")
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk", "teler" sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol menyebabkan hilangnya produktivitas kerja (misalnya "teler", kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan alkohol sering menyebabkan perilaku kriminal. Sebanyak 70% narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40% kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol.

Pengaruh Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan:
  • Tekanan darah tinggi
  • Kerusakan jantung
  • Stroke
  • Kerusakan hati
  • Kanker saluran pencernaan
  • Gangguan pencernaan lainnya (c/o: tukak lambung)
  • Impotensi dan berkurangnya kesuburan
  • Meningkatnya risiko terkena kanker payudara
  • Kesulitan tidur
  • Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
  • Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah hukum


Toleransi dan Ketergantungan
Penggunan alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari jumlah kecil, menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama. Ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuan karena memikirkan (cara mendapatkannya, mengkonsumsi, dan bagaimana cara berhenti. Mereka akan mengalami kesulitan untuk menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi)

Gejala Putus Alkohol
Seseorang yang ketergantungan secara fisik terhadap alkohol. Akan mengalami gejala putus alkohol apabila menghentikan atau mengurangi jumlah penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 6-24 jam setelah minum yang terakhir. Gejala ini dapat berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah: gemetar, mual, cemas, depresi, berkeringat yang banyak, nyeri kepala, sulit tidur.

Gejala putus alkohol sangat berbahaya!!! orang yang meminum lebih dari 8 standar minum per hari dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan terapi medis guna mencegah komplikasi.

Pengguna alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan Fetal Alcohol Syndrome (fisik yang normal, pertumbuhan dan perkembangan janin yang lambat). Jumlah minum alkohol yang aman pada kehamilan tidak diketahui. Sebaiknya pada saat hamil jangan meminum alkohol.

Alkohol, Zat lain dan Obat-obatan
Alkohol menjadi lebih berbahaya jika dipergunakan dengan zat lain maupun beberapa golongan obat tertentu. Alkohol akan meningkatkan pengaruh obat golongan benzodiazepin dan analgetik kuat.

Alkohol dan Mengemudikan Kendaraan
Untuk menghindari risiko dampak buruk terhadap peminum dan orang lain, jangan minum alkohol sebelum atau selama mengendarai kendaraan (kegiatan lain yang menimbulkan risiko atau membutuhkan ketrampilan)


Penasaran? Baca terusannya...

Saturday, February 21, 2009

Rabies Awareness...!!!

taken from kompas


Rabies atau lebih dikenal dengan penyakit anjing gila adalah penyakit menular yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia.

Cara Penularan
Virus ini selain terdapat di susunan sarag pusat juga terdapat di air liur hewan penderita. Penularan rabies pada manusia atau hewan lain melalui gigitan.



Masa Inkubasi
- Pada hewan timbul kurang lebih 2 minggu (10 hari-8 minggu)
- Pada manusia 2-3 minggu sampai 1 tahunLamanya masa inkubasi tergantung dari:
- Dalam dan parahnya luka bekas gigitan
- Lokasi luka gigitan
- Banyaknya saraf di sekitar gigitan
- Patogenitas dan jumlah virus yang masuk melalui gigitan
- Jumlah luka gigitan

Hewan Penyebar Rabies
- Anjing, kucing, dan kera


Tanda dan Gejala Penyakit Rabies Pada HEWAN:

1. Bentuk Ganas (Furious Rabies)
Masa eksitasi panjang, umumnya akan mati dalam 2-5 hari
setelah tanda-tanda penyakit terlihat,yakni :

Hewan menjadi galak atau penakut, Membangkang perintah majikan,Nafsu makan hilang, Air liur meleleh tidak terkendali, Ekor di antara 2 (dua) paha



2. Bentuk Diam (Dumb Rabies).
Masa eksitasi pendek, paralisa cepat terjadi.

Bersembunyi di tempat gelap dan sejuk, Kejang-kejang berlangsung sangat singkat, Lumpuh, tidak dapat menelan, Air liur keluar terus-menerus3.

3. Bentuk Asimptomatik
Hewan tidak menunjukkan gejala sakit, tiba-tiba mati


Tanda-tanda Penyakit Rabies Pada M
ANUSIA:
Nafsu makan hilang, sakit kepala, tidak bisa tidur, demam tinggi, mual atau muntah-muntah, rasa panas pada tempat gigitan, takut dengan air, suara keras, cahaya, dan angin, air liur dan air mata keluar berlebihan, kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan, biasanya penderita akan meninggal 4-6 hari setelah gejala klinis pertama timbul


Langkah-langkah Penanggulangan
  • Mencuci bekas luka dengan sabun atau deterjen selama 5-10 menit di bawah air mengalir
  • Kemudian luka diberi alkohol 70% atau Iodium tincture/obat merah (walaupun belum terbukti bermanfaat)
  • Jika baru terkena gigitan, pemberian vaksin antirabies diharapkan bisa membentuk antibodu yang bisa mengalahkan birus agar tidak menyebar ke sarag otak. Tetapi bila sudah parah, vaksinaasi dapat mempercepat perburukan pada pasien.
  • Penderita harus diisolasi karena bisa menularkan.
  • Belum ada obat yang bisa membunuh virus itu. Yang bisa dilakukan adalah mengobati gejala yakni dengan antikejang, antinyeri, antibiotik (infeksi sekunder), dan obat penenang
  • Hewan yang menggigit dikirim ke rumah observasi hewan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan setempat
Semoga bermanfaat....^_^

Penasaran? Baca terusannya...