taken from Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur
Apakah benzodiazepin itu?
Benzodiazepin atau pil koplo adalah suatu kelompok obat yang tergolong pada zat psikotropika.
Obat ini diresepkan dokter untuk mengurangi rasa cemas, atau membantu mempercepat tidur. Obat-obat ini menjadi terlarang apabila dipakai tanpa resep dokter dan atau dengan indikasi di luar pengobatan.
Golongan obat ini biasanya beredar di jalanan dengan zat aktif yang tidak murni lagi atau telah dicampur dengan berbagai zat lain. Dikenal dengan nama jalanan: pil BK, Lexo, MG, Rohyp, dll.
Jika digunakan dalam dosis terapi akan merasa lebih santai dan mengantuk. Bila dalam dosis besar dapat menyebabkan:
Pengaruh Jangka Panjang
Penggunaan benzodiazepin dapat mengalami toleransi dan ketergantungan
Toleransi
adalah peningkatan penggunaan benzodiazepin dari jumlah kecil, menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama.
Ketergantungan
adalah kesulitan untuk menghentikan penggunaan benzodiazepin, dan bila dihentikan atau dikurangi akan menimbulkan gejala putus zat.
Jika pengguna benzodiazepin dengan dosis tinggi berhenti menggunakan benzodiazepin, dengan tiba-tiba, dapat mengalami kejang atau halusinasi. Pemakai yang terus menerus dan dengan dosis yang besar dari benzodiazepin (lebih dari 2-3 minggu) menyebabkan gejala putus zat:
Kombinasi Dengan Zat Lain
Jika digunakan dengan obat/zat lain, misalnya:
Apakah benzodiazepin itu?
Benzodiazepin atau pil koplo adalah suatu kelompok obat yang tergolong pada zat psikotropika.
Obat ini diresepkan dokter untuk mengurangi rasa cemas, atau membantu mempercepat tidur. Obat-obat ini menjadi terlarang apabila dipakai tanpa resep dokter dan atau dengan indikasi di luar pengobatan.
Golongan obat ini biasanya beredar di jalanan dengan zat aktif yang tidak murni lagi atau telah dicampur dengan berbagai zat lain. Dikenal dengan nama jalanan: pil BK, Lexo, MG, Rohyp, dll.
Jika digunakan dalam dosis terapi akan merasa lebih santai dan mengantuk. Bila dalam dosis besar dapat menyebabkan:
- Perasaan senang (euphoria)
- Lelah, pusing, bingung
- Kehilangan kontrol diri, sehingga dapat melakukan perbuatan yang tidak biasanya dilakukan
- perasaan terbuai (mood swings)
- Bicara menjadi cadel, gagap
- Kesulitan dalam mengambil keputusan
- Kesulitan untuk menentukan jarak
- Kelambanan bergerak
- Pandangan kabur
- Kelainan kulit
- Kehilangan ingatan jangka pendek
Pengaruh Jangka Panjang
- Lelah dan kehilangan motivasi
- Lelah marah
- Mual, sakit kepala
- Mimpi buruk
- Nafsu makan meningkat, berat badan meningkat
- Gairah seksual menurun
Penggunaan benzodiazepin dapat mengalami toleransi dan ketergantungan
Toleransi
adalah peningkatan penggunaan benzodiazepin dari jumlah kecil, menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama.
Ketergantungan
adalah kesulitan untuk menghentikan penggunaan benzodiazepin, dan bila dihentikan atau dikurangi akan menimbulkan gejala putus zat.
Jika pengguna benzodiazepin dengan dosis tinggi berhenti menggunakan benzodiazepin, dengan tiba-tiba, dapat mengalami kejang atau halusinasi. Pemakai yang terus menerus dan dengan dosis yang besar dari benzodiazepin (lebih dari 2-3 minggu) menyebabkan gejala putus zat:
- Gangguan tidur
- Perasaan tegang
- Nyeri, otot kaku
- Cemas, serangan panik (perasaan cemas sekali)
- Gelisah
- Depresi
- Gemetar
- Paranoid
- Sakit menyerupai influenza
Kombinasi Dengan Zat Lain
Jika digunakan dengan obat/zat lain, misalnya:
- Alkohol: dapat mengurangi kewaspadaan dan konsentrasi. Dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian
3 comments:
Halo salam kenal..
Hi,salam kenal juga,Dok..
Waah,blog Anda sangat menarik..!
Boleh tidak kita bertukar link..?
Trmksh, Salam kenal
-angling
hi........ salam kenal dok.
Post a Comment